Kebakaran hutan merupakan suatu isu yang perlu menjadi prioritas karena selain menyebabkan dampak negatif bagi ekosistem dan keanekaragaman hayati, juga membahayakan kesehatan dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat di sekitarnya.
Sebagai salah satu anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Perseroan berkomitmen untuk menerapkan praktik terbaik kelapa sawit yang dijalankan tanpa membakar. Perseroan membentuk regu pemadam kebakaran di masing-masing perkebunan. Regu pemadam kebakaran bertugas untuk memantau dan megidentifikasi titik panas karena pembakaran lahan, ataupun kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah operasional Perseroan.
Pemantauan dilakukan oleh regu pemadam kebakaran dengan satelit Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Untuk titik panas yang terdeteksi, regu pemadam kebakaran akan melakukan verifikasi langsung ke lapangan, kemudian ditindalanjuti dengan pemadaman, pembuatan berita acara jika terjadi kebakaran lahan, dan pelaporan kepada pihak-pihak terkait. Untuk memitigasi terjadinya kebakaran lahan, Perseroan melakukan sosialisasi ke masyarakat sekitar terkait pelarangan membuka lahan dengan cara membakar.
Berikut adalah jumlah titik api yang terpantau dalam periode 1 Januari 2023 – 31 Desember 2023.
No | Wilayah | Jumlah Titik Api | |
---|---|---|---|
Dalam Konsesi | Luar Konsesi | ||
1 | Kalimantan | 263 | 369 |
2 | Sumatra | 8 | 1 |
3 | Papua | 0 | 0 |
TOTAL | 271 | 370 | |
Sumber: 1. NASA FIRMS Data VIIRS 375m NOAA-20 2. NASA FIRMS Data MODIS Collection 6 NRT 3. NASA FIRMS Data VIIRS 375m S-NPP 4. Batas Legalitas yang digunakan dalam Monitoring Hotspot Th. 2023 5. Data Planted seluruh Region EHP |